Syam Aji Purbowiyoto
NIM : 0955201052
Arsitektur Sistem Kecerdasan Buatan
Dalam mengimplementasi sistem Kecerdasan Buatan,
diperlukan algoritma-algoritma paralel. Algoritma-algoritma tersebut antara
lain untuk pencarian, optimasi, pengukuran kepuasan, sistem produksi,
pencocokan pola dan graf. Untuk mendukung algoritma-algoritma tersebut,
diperlukan struktur data untuk merepresentasikan pengetahuan yang mampu
melakukan manipulasi paralel.
Oleh karena itu, dalam desain arsitektur sistem
pengetahuan harus melibatkan komponen-komponen berikut:
●
Penyederhanaan
representasi
●
Struktur
pengetahuan
●
Mekanisme
inferensi
Perangkat keras atau arsitektur komputer yang
diminta oleh sistem Kecerdasan Buatan adalah sebuah komputer yang dapat
melaksanakan pemrosesan paralel. Sedangkan perangkat lunaknya harus
dikembangkan dengan bahasa yang mempunyai kemampuan paralel dan logika yang
handal, seperti Lisp dan Prolog.
Untuk meningkatkan kecepatan pemrosesan dan ukuran
memori dimungkinkan untuk tidak melakukan peningkatan kecepatan perangkat
keras, tetapi melalui pembuatan arsitektur perangkat lunak dan perangkat keras
yang berbeda secara radikal. Solusi yang ditawarkan dalam hal ini adalah:
●
Desain
pemrograman dengan kemampuan paralel.
●
Keefisienan
programer dalam menggunakan bahasa tersebut.
●
Implementasi
bahasa tersebut pada arsitektur/perangkat keras yang tepat.
Sistem dan Lingkungan Pengembangan
Kecerdasan Buatan
Komputasi Kecerdasan Buatan adalah komputasi
simbolik, dimana dia sangat berbeda dari komputasi konvensional (numerik).
Perbedaan komputasi – seperti juga yang telah dikemukakan pada “Proses
Komputasi Kecerdasan Buatan” – itu dapat
dilihat pada Tabel 5.1.
Karena perbedaan komputasi tersebut, maka sistem
pengembangan perangkat lunak Kecerdasan Buatan dan lingkungannya berbeda dengan
sistem komputer konvensional.
Tabel 5.1. Perbedaan Komputasi Konvensional dengan Komputasi
Kecerdasan Buatan.
Komputasi Konvensional
|
Komputasi Kecerdasan Buatan
|
Format keluaran berupa bit, byte, angka, dan fungsi
|
Hubungan simbol, konsep, dan aturan-aturan
|
Menggunakan algoritma prosedural yang menyelesaikan problem
|
Bahasa deskriptif (menguraikan fakta-fakta yang diketahui dan hubungan)
|
Menggunakan tahap-tahap urutan tertentu untuk penyelesaian (algoritma).
|
Penggunaan search untuk menemukan penyelesaian (heuristik).
|
Kesimpulan (conclusion)-nya bersifat determistik.
|
Tidak tahu apakah algoritma memusat (converge).
|
Tipe data : angka dan karakter
|
Tipe data : atom, obyek, list (program)
|
Perlu deklarasi awal dan tipe variabel
|
Tidak perlu deklarasi awal atau tipe data (variabel tipe-tipe tertentu
dapat dapat dibuat apabila ia diperlukan selama proses penyelesaian)
|
Dimensi variabel yang tetap
|
Dimensi struktur data dapat tumbuh atau menyusut selama proses
|
Representasi informasi yang eksak
|
Representasi informasi yang tidak eksak
|
Jawaban yang eksak
|
Jawaban yang memuaskan
|
Sistem pengembangan perangkat lunak Kecerdasan
Buatan membutuhkan fitur-fitur berikut ini:
1. Kemungkinan untuk mengembangkan
model-model dan mekanisme penyimpulan secara incemental, dengan
dekomposisi penyelesaian problem ke ukuran yang lebih kecil, unit-unit
penyelesaian interelated. Incremental adalah program dapat
dikembangkan pada compiler/interpreter (sistem) yang berbeda tapi
harus dapat dipadukan hasil akhirnya menjadi satu kesatuan.
2. (a). Struktur kontrol yang fleksibel untuk
memudahkan pengarahan pemrograman kepada tujuan akhir.
(b). Struktur kontrol yang
fleksibel untuk memfasilitasi pengarahan program data.
(c). Struktur kontrol yang
fleksibel untuk memfasilitasi rekursi.
(d). Struktur kontrol yang
fleksibel untuk memfasilitasi pemrograman paralel.
3. Kemampuan komunikasi sistem yang
interaktif.
4. Debugger untuk mencek program, khususnya untuk unifikasi,
rekursi, dan lain-lain.
5. Fasilitas representasi data simbolik yang
buitl-in, dan cara untuk memperluas representasi tersebut menuju struktur
pengetahuan yang kompleks.
6. Fasilitas pattern-matching.
7. Fasilitas strategi-strategi pengikatan
variabel sebagaimana pendekatan penyelesaian trial and error.
Fitur-fitur lingkungan perangkat lunak Kecerdasan
Buatan yang diharapkan adalah sebagai berikut:
1. Pengembangan program bersifat incremental.
2. Editor yang terpadu (cerdas) sebagai bagian
sistem.
3. Compiler/interpreter yang bersifat incremental.
4. Debugger yang user friendly dan cerdas.
5. Kemampuan layar berkecepatan dan
beresolusi yang tinggi.
6. Antarmuka yang khusus untuk
instrumentasinya.
7. Kapasitas memori yang besar.
1 komentar:
kita juga punya nih jurnal mengenai kecerdasan buatan , silahkan dikunjungi dan dibaca , berikut linknya http://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/5447/1/JURNAL.pdf semoga bermanfaat yaa :)
Posting Komentar